Viral Kisah Abdul Razak, Atlet Dayung RI Peraih Medali Emas yang Kini Jadi Nelayan

Faktajurnalisa.com - kisah mantan atlet dayung Indonesia, Abdul Razak menjadi viral. Cerita ini mulai beredar di tengah-tengah euforia Olimpiade Tokyo.

Kehidupan Abdul Razak awalnya dibagikan oleh pengguna Twitter La Ode Basil. Perjalanan hidupnya yang telah mengharumkan nama negara semakin viral setelah akun Instagram @nenk_update.

"Semoga ada orang-orang baik yang memperhatikan mereka," tulis @nenk_update sebagai keterangan Instagram, Jumat (13/8/2021).

Dalam foto yang dibagikan tersebut, Abdul Razak menunjukkan pencapaian menterengnya. Dia sepertinya meletakkan sejumlah medali emas di lehernya.

Tidak hanya itu, ia juga memegang dayung yang membawanya untuk memenangkan berbagai penghargaan. Lusinan medali, mulai dari emas, medali perak, hingga perunggu diikat di dayung.

"Yang tidak dipertimbangkan. Serangkaian emas, perak, perunggu, baik tingkat nasional maupun internasional dari dayung olahraga."

Atlet Wakatobi juga mengenakan pakaian dengan merah dan putih dengan simbol nasional. Deskripsi akun menulis kehidupan atlet yang belum dipertimbangkan.

"(Medali) diperoleh oleh Abdul Razak, atlet dayung Indonesia dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara."

Namun, masa kejayaannya menjadi atlet memang sudah lama berakhir. Dia juga telah pensiun, dan sekarang menghabiskan waktu menjadi nelayan.

"Setelah pensiun, dia sekarang menjadi nelayan dengan perahu sederhana."

Kisahnya yang menjadi nelayan memang menjadi sorotan publik. Mereka menulis berbagai komentar tentang perjalanan Abdul Razak.

Salah satunya mengkritik pemerintah, karena dianggap tidak memperhatikan kehidupan para atlet yang telah berkontribusi pada nama Indonesia.

"Harusnya dari dulu atlet yang juara dijadikan PNS," saran warganet.

"Gak dapat reward dari negara? Atau karena bukan cabang olahraga femes jadinya dianaktirikan?" tanya warganet.

"Ini nih yg saya maksud ketimpangan. Dimana atlet terdahulu banyak yang kurang mendapat perhatian. Mungkin karena dulu gak ada medsos dan asal selesai ya udah selesai," komen warganet.

"Semoga dibantu pemerintah atau orang yang dermawan," harap warganet.

"Habis manis sepah dibuang, semoga beliau diberikan rezeki yang berlimpah. Aamiin," doa warganet.

"Dulu, hadiahnya terima kasih doank kali ya," celutuk warganet.

"Perbedaan dulu dengan sekarang adalah dari akses media. Sekarang mudah bagi rakyat selebrasi atas keberhasilan atlet dan sarana media menjadi jalur komunikasi termudah untuk mengapresiasi dalam bentuk apapun," jelas warganet.

0 Komentar