Kisah Pilu Ibu Sumarsih Diusir Anak & Menantu Hingga Harus Tidur di Emperan

faktajurnalisa.com - Kisah sedih bak sinetron yang dialami nenek bernama Sumarsih (59) viral di media sosial Facebook.

Nenek tua itu mengakui bahwa anak dan menantunya telah mengusirnya untuk tidur di teras.

Dilansir dari Tribun Solo dalam artikel "Kisah Sedih Nenek Sumarsih, Tertidur di Emperan, Ternyata" Diusir "oleh Putra dan Menantu", kisah viral tersebut diunggah oleh seorang netizen bernama Candy Christiana.

Dalam postingannya, Candy menceritakan kisah duka yang dialami oleh Sumarsih yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Bonorejo RT 04 / RW 17, Nusukan, Solo.

Dia tinggal bersama putra, menantu, dan beberapa cucunya.

Menurut Candy, di usianya yang sudah lanjut, Sumarsih harus menghadapi kenyataan pahit diusir oleh putra dan menantunya dari rumah.

Alhasil, nenek tua itu harus tinggal dan tidur di emperan rumah kosong tak jauh dari kontrakannya, yakni Bonorejo RT 03 / RW 17, Nusukan Solo.

Menurut Candy, ia mengetahui cerita Nenek Sumarsih karena sering nongkrong di warung dekat rumah Sumarsih.

Candy menuturkan Sumarsih sudah beberapa minggu tinggal di rumah kosong.

"Nyonya tua itu sudah tinggal di sana (emperan) berhari-hari atau mungkin berminggu-minggu karena anak dan menantunya mengusirnya," kata Candy kepada TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).

Menurut Candy, Sumarsih bahkan mendapat perlakuan tidak pantas dari keluarganya saat tidak lagi tinggal di rumah kontrakannya.

Candy mendengar perlakuan ini dari teman-temannya yang tinggal di kawasan Bonorejo.

"Teman-teman di cerita itu bercerita bahwa cucunya juga kencing di bajunya, dan dia juga pernah dilempari batu kecil," kata Candy.

“Bajunya juga dibuang, ibunya kembali ke sana lagi, bajunya dibuang lagi, dibuang kembali lagi,” imbuhnya.

Candy mengungkapkan Sumarsih tidak pernah mendapat perhatian dari keluarga putranya.

Soal perut pun, Sumarsih harus mengandalkan uluran tangan tetangganya.

“Tetangga yang mau memberi makan kalau anaknya tahu akan dimarahi,” kata Candy.

“Penjual HIK, warung sate kere kasihan sama bunda, lalu diam-diam kasih makan, kalau ketahuan anak dan menantunya dimarahi,” ucapnya.

Status Candy pun menjadi viral. Padahal, dari status Candy, ada gerakan untuk menyelamatkan Sumarsih.

Sumarsih akhirnya dibawa ke Griya Palang Merah Indonesia (PMI) Peduli, Mojosongo, Solo.

Candy menuturkan, keputusan membawanya ke pusat perawatan itu atas inisiatif sejumlah warga Bonorejo.

Keputusan itu dipicu usai berdiskusi di Wedangan Dodo, Nusukan, Solo pada pukul 08.00 WIB.

“Saya ke Wedangan Dodo jam 08.00 WIB, ngomongin bawa Sumarsih ke sana, lalu mereka sepakat bawa dia ke sana,” kata Candy kepada TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).

Candy mengungkapkan, sejumlah warga sempat mempertanyakan Sumarsih sebelum berdiskusi di kawasan itu.

“Teman-teman saya sudah tanya dulu ke ibunya, mereka bersedia, mereka setuju dengan teman saya, saya minta foto ibunya, Pak Martono mengirimkan fotonya, lalu saya ceritakan kronologinya,” kata Candy.

“Tim datang ke lokasi sebelum pukul 10.00 WIB, mereka langsung datang dengan mobil grand max menuju lokasi,” imbuhnya.

Tim yang tiba di lokasi segera memeriksakan kesehatan dan menghibur Sumarsih.

Datang ke lokasi pemeriksaan kesehatan, langsung dihibur, dipeluk, dikuatkan, ditanyakan apakah mau menginap disana, lalu bunda tanya dia mau ngapain disana, bisa bantu masak, lalu bunda langsung mengiyakan, sambung menangis, "kata Candy.

Candy menuturkan, anak-anak Sumarsih mungkin tahu kalau ibunya dibawa ke PMI Peduli Griya.

"Saat mereka dijemput, anak-anak itu tahu, tapi pura-pura tidak tahu," katanya.

Pengakuan Sumarsih

Di sisi lain, Sumarsih mengaku keluar rumah atas niatnya sendiri.

Dia melakukan itu, setelah mendengar menantu laki-lakinya, ingin dia meninggalkan rumah.

Sumarsih menuturkan, pengusiran berawal dari pertengkaran antara putra dan istrinya tadi pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

“Pagi hari saya bertengkar dengan istri, lalu saya bilang, sudahlah kenapa bertengkar pagi ini, saya diingatkan jangan ikut-ikutan,” kata Sumarsih.

Sumarsih menduga pertengkaran itu karena menantunya ingin dia keluar rumah.

“Menantu saya meminta saya pergi atau dia akan pergi, tapi saya hanya mendengarkan, saya tidak menjawab, saya hanya mendengarkan,” jelasnya.

Sumarsih mengaku langsung merapikan pakaian yang bisa dibawanya.

“Saya merapikan pakaian, terus berkata: 'Jangan berkelahi, saya akan pergi'. Tapi (saat itu) saya tidak tahu harus pergi ke mana, ke tempat siapa,” akunya.

0 Komentar