Faktajurnalisa.com - Kasus kematian putra seorang tukang ojek online bernama Naba Faiz Prasetya (10), warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, akhirnya terungkap.
Korban meninggal setelah memakan sate beracun yang dikirim oleh seorang wanita.
Sate tersebut awalnya dikirim pelaku melalui ayah korban bernama Bandiman kepada seorang bernama Tomy di daerah Bantul.
Namun, saat itu penerima menolak kiriman tersebut karena tidak mengetahui identitas pengirimnya.
Sate tersebut kemudian diberikan kepada Bandiman untuk dibawa pulang.
Setelah makan bersama keluarganya, istri dan anak Bandian merasa mual dan harus dilarikan ke rumah sakit. Istri ditolong, sedangkan anaknya meninggal akibat makan sate.
Mengandung sianida
Mendapat laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyidikan pendalaman dan bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan Yogyakarta untuk memeriksa sate tersebut.
Alhasil, makanan sate yang dimakan korban ternyata mengandung kalium sianida.
Pakar forensik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Lipur Riyantiningtyas mengatakan racun jenis ini mudah didapat karena dijual bebas di pasaran.
Sebab, zat tersebut biasa digunakan untuk racun tikus.
Jika racun masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan menimbulkan gejala mual dan gagal pernafasan.
"Dalam jumlah kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, sesak napas, dan lemas," kata Lipur, Sabtu (1/5/2021).
Sebaliknya, dalam jumlah besar, korban juga bisa mengalami kejang, kerusakan paru-paru, gagal napas yang pada akhirnya akan meninggal dunia. Dosis mematikannya 1,5 miligram per kilogram berat badan, katanya.
Pelaku ditangkap
Setelah mendapat petunjuk jika korban meninggal akibat keracunan, polisi kembali memperdalam penyidikan untuk memburu pelaku.
Sekitar empat hari setelah kejadian, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pengirim makanan beracun tersebut.
Diamankan warga NA (25) warga Majalengka, Jumat (30/4/2021), kata Burkan di Mapolda Bantul, Senin (3/5/2021).
Kepada polisi, pelaku mengaku dilukai oleh Tomy, pria yang seharusnya menerima makanan sate tersebut.
Tomy adalah seorang polisi
Dilansir dari Tribunnews.com, Tomy yang awalnya menjadi incaran pelaku ternyata bukan sembarang orang.
Pasalnya, Tomy dikenal sebagai anggota polisi yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polda DIY.
Sedangkan pangkatnya adalah Aiptu dan saat ini menjadi penyidik senior di agensinya.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kabag Humas Polda DIY AKP Timbul Sasana Raharja.
“Iya dia penyidik senior di Reskrim Polda Yogyakarta, pangkatnya Aiptu,” jelasnya.
Namun, pihaknya belum mengetahui motif pelaku melakukan aksinya tersebut. Pasalnya, Aipda Tomy sudah menangani cukup banyak kasus.
“Saya belum tahu pasti jumlahnya banyak,” kata Timbul.
0 Komentar