Penyanyi Tere Pindah Agama Jadi Muslim, Berawal dari Pertanyakan Yesus

Faktajurnalisa.com - Maraknya seniman berpindah agama belakangan ini bukanlah hal baru. Pada awal 2000-an, Theresia Ebenna Ezeria alias penyanyi Tere pindah agama dari Kristen ke Islam. Kisah pindah agama Tere dimulai sejak dia duduk di bangku sekolah menengah pertama, dan sampai dia mempertanyakan Yesus.

Setelah menjadi Muslim, Tere mengganti namanya menjadi Annisa Theresia Ebenna Ezeria. Di halaman youtube 'The Story of World Converts - The story of a truth seeker' Tere diwawancarai oleh seorang Ustaz, Tere menjelaskan tentang gejolak batinnya saat ingin masuk Islam.

“Ketika saya di sekolah menengah pertama, saya memiliki beberapa pertanyaan tentang posisi Nabi Isa dalam alkitab (kitab). Karena jelas Nabi Isa berdoa di taman Getsemani kepada Tuhan. Kepada Ayahnya, "kata Tere.

“Saat saya sampaikan itu, dulunya ustadz saya jujur, ustadz saya juga suster, jadi saya tanyakan itu. Dan ketika saya tanya kenapa Yesus juga disalib, kata adik saya, saya kurang beriman,” kenang Tere.

Theresia Ebenna Ezeria alias penyanyi Tere berpindah agama dari Kristen ke Islam.

Saat itu, Tere bercerita di channel YouTube Fenita Arie yang berjudul "Tere, Ceritanya Adalah Sumpah Bikin Kamu Menangis".

“Memang saat itu prosesnya dimulai ketika saya mulai berpikir rasional. Saat itu saya sedang kuliah. Saat itu di tahun 1998, kekuatan reformasi sedang membahas tentang kebebasan berekspresi dan kami termasuk membicarakan pertanyaan-pertanyaan besar,” kata Tere kepada Fenita Arie. .

Tere menanyakan empat pertanyaan yang menjadi keingintahuannya tentang asal usul manusia. Fungsi manusia yang hidup di dunia, sampai setelah manusia mati kemana mereka akan pergi? Selain itu, dia kaget setelah temannya mengakui keberadaan Yesus dalam Islam.

“Pertanyaan saya saat itu adalah bagaimana Yesus bisa dikenali dalam Islam. Karena dulu saya tidak tahu ilmu Islam. Kecuali jika mereka adalah domba yang hilang. Lalu teman saya berkata, kami juga mengakui Yesus, tetapi kami tahu Yesus adalah seorang Nabi besar. Sedangkan pemiliknya Allah itu satu alam semesta, ”kata Tere.

Tak puas dengan penjelasan itu, Tere diajak temannya untuk membaca kitab suci agama Islam, Alquran.

“Tentu saja saat itu membuat saya merasa takut tapi penasaran. Karena dulu pola pikir di luar agama kami seolah-olah itu bid'ah,” kata Tere.

Tere juga membaca beberapa ayat Alquran yang membuka cara berpikirnya tentang Islam.

“Singkatnya, Allah izinkan saya memenuhi ayat-ayat yang membuka cakra pemikiran saya. Sebenarnya logikanya saya sudah punya, 'oke saja masuk akal'. Tapi saat itu hati saya masih keras, saya agnostik mungkin kurang lebih setahun. Jadi Aku punya waktu, 'ok. Agama ini buatan manusia. Yang penting aku tahu kalau aku punya satu Tuhan. Pokoknya aku mau sebut itu kesukaanku, pasti Tuhan mau tahu. "Dulu aku berpikiran seperti itu. , "Tere menjelaskan.

Tere baru resmi masuk Islam sejak tahun 2000. Namun saat itu ia merasa ilmu Islam masih kurang.

"Qadarullah, 2 September 2000 Saya mengambil shahadat saya. Saya pikir waktu telah berakhir. Tidak berakhir di situ. Iman harus dikembangkan. Untuk apa menumbuhkannya? Menumbuhkan penggunaan cinta yang optimal. Cinta untuk siapa? Kepada Allah dan-Nya Messenger, "jelasnya Tere.

Tere mengungkapkan bahwa sebelum menjadi mualaf, dia mengaku bermimpi bertemu dengan cahaya yang menanyakan beberapa pertanyaan.

Sampai akhirnya saya mendapat hard code. Saya diberi mimpi. Saat itu, saya berbaring kaku di sana dalam gelap dan ditanyai oleh cahaya. Cahaya itu bertanya, siapakah Tuhanmu? Siapakah nabimu? Almhamdulilah Allah, cintailah aku untuk bangun dan bangun dalam keadaan dingin yang kering, "kata Tere.

Bagi wanita 41 tahun, mimpi ini adalah pesan dari surga tentang kebenaran Islam. Hal ini dikarenakan pertanyaan yang ditanyakan Tere oleh cahaya adalah pertanyaan bidadari kepada seorang muslim di kuburan.

“Ini hard code. Buat saya pesan dari surga karena sebelumnya rasional sudah diberikan informasi yang valid tentang kebenaran agama ini, tapi hati saya belum tersentuh,” kata Tere.

Hingga akhirnya Tere berkonsultasi tentang mimpinya dengan beberapa guru. Dari situ akhirnya Tere bisa mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Alhamdulilah, dari situ saya diberi kemudahan beriman islami. Padahal tidak semudah yang dipikirkan orang. Qadarullah, 2 September 2000 saya teguh keimanan,” kata Tere.

0 Komentar