Kisah Ibu yang Mampu Lahirkan 10 Anak Penghafal Al-Quran

faktajurnalisa.com - BEBERAPA orang mengatakan bahwa wanita itu mudah rapuh, namun sebagian yang lain bilang wanita lebih tegar dan tangguh laki-laki.

Karena tercipta dari tulang rusuk yang bengkok, ia perlu penanganan khusus. Jika dipaksa untuk lurus, dia akan patah.Namun jika tidak diluruskan, ia akan selalu seperti itu. Unik memang. Seiring dengan peradaban, sosok wanita tetap memegang peranan utama dalam segala sendi kehidupan.

Sejarah mengenal Siti Khadijah dan Siti Aisyah di belakang pembawa risalah Islam terakhir. Saat berada pada puncak kehormatan wanita berada pada puncaknya, dibebaskan mengenyam pendidikan yang berada di bawah kaum laki-lakinya, dibebaskan untuk tidak melaksanakan syariat saat sedang halangan, diberi hak waris saat suami atau orang tua meninggal, arus Rasulullah bahwa surga pun berada di bawah telapak tangan kaki ibu

Sama dengan istri kang Tamim yang mampu mendidik 10 anak-anaknya menjadi penghafal Al-Quran .Sosok sang suami yang sekaligus sebagai salah satu anngota DPR-RI, anggota dewan yang terhormat Mutammimul Ula (Kang Tamim).

Seperti dalam pola keluarga islami, tidak ada keluarga yang sukses tanpa kehadiran sesosok istri shalihah di belakang kepala keluarga. Shalihah ucapan istri yang hanya mengenal shalat, puasa, atau bahkan haji sekalipun (bergelar hajjah) mindset masyarakat kita.

Shalihah dalam pengertian sebenarnya adalah sesuatu yang tidak ada batasnya seiring perkembangan zaman tanpa meninggalkan norma-norma keislaman. Siapa yang tidak ingin mempunyai istri tahu seluk-beluk teknologi, berselancar di internet (untuk hal positif), menyenangkan ketika dipandang suami, segera datang saat dipanggil, berpuasa sunnah dengan kesepakatan bersama, sering mengucap kata-kata mesra untuk seluruh anggota keluarga, atau ibu utama bagi anak-anaknya dengan tidak memberi memberi ASI.

Inilah beberapa contoh shalihah di era sekarang. Di balik kesuksesan Kang Tamim ternyata ada sosok wanita yang telah melahirkan sebelas keturunannya. Siapa lagi kalau bukan istrinya, Wirianingsih. Memang siapa dia? Sosok besar yang bertitel lengkap Dra. Wirianingsih, Bc.Hk. lahir di Jakarta, 11 September 1962 (48 tahun).

Selain ibu rumah tangga, banyak aktivitas yang dia lakukan di antaranya menjadi dosen, kuliah pasca sarjana, dan aktivis perempuan. Terkini adalah menjadi anggota Dewan Pertimbangan PP Persaudaraan Muslimah (Salimah) bersama Ustazah Yoyoh Yusroh, Nursanita Nasution, dll dimana sebelumnya dia menjadi Ketua Umum. Mereka adalah anggota DPR dari fraksi yang sama dengan Mutammimul Ula.

Lalu, metode apa yang Kang Tamim dan Mbak Wiwi terapkan dalam mendidik putra-putrinya? Kuncinya adalah keseimbangan proses. Begitu simpulan dari metode pendidikan anak-anak dalam buku tertulis “10 Bersaudara Bintang Al-Quran.“

Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib jadwal mereka dengan A A dengan Al-Quran. Guna mendukung kesuksesan program ini, mereka mencanangkan kebijakan sederhana, yakni: televisi dari rumah, tidak menyalakan gambar-gambar selain kaligrafi, tidak membunyikan musik yang melalaikan, dan tidak ada perkataan kotor di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Quran adalah visi dan konsep yang jelas. Pertama adalah menjadikan putra-putri seluruhnya hafal Al-Quran.

0 Komentar