Maaf Ayah, Karena Diriku Hisabmu di Akhirat Akan Semakin Berat

faktajurnalisa.com - Ayah, bagaimana kabarmu hari ini? ini kabar dariku, putrimu yang benar-benar tidak mengenal dirinya sendiri Kenapa aku bilang begitu ya ayah? Maaf karena aku, kamu bisa saja jatuh ke dalam dosa besar.

Ya, karena aku, wanita yang selalu kamu manja itu seperti seorang putri di istana. Anda telah mengajar hitam dan putih dalam hidup saya, saya juga bersyukur untuk itu, tetapi saya tidak yakin bahwa saya dapat membebaskan Anda dari dosa-dosa yang telah saya buat.

Ayah, maafkan aku. Saya telah meningkatkan perhitungan Anda di akhirat. Padahal saya tahu bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Anda adalah pemimpin keluarga, sementara saya masih berdosa dan tidak menaati Anda dan ibu Anda.

Ayah maafkan aku, telah mempersulitmu untuk menjawab ketika Allah bertanya, "Wahai hambaku, bagaimana kabar anakmu. Mengapa dia tidak menuruti Aku?"

Ayah, maafkan aku. Karena aku berkata mencintaimu. Tapi saya tidak memperhatikan perhitungan Anda di akhirat. Meskipun Anda telah bekerja sangat keras untuk membesarkan saya. Dan Anda mati-matian mencari nafkah untuk saya. Sementara itu, saya masih terbuai oleh amoralitas kepada-Nya.

Ini benar-benar terlalu hati. Hati seorang anak kecil yang tidak mempedulikan nasib ayahnya di akhirat.

Ketika Allah memerintahkan untuk menutupi aurat, mengapa diri ini segan?

Ketika Allah memerintahkan Anda untuk berdoa, mengapa Anda masih malas?

Dan ketika Allah melarang berpacaran, mengapa diri ini menolak?

Maaf Ayah, Karena Mysabmu di Akhirat Akan Lebih Berat

Kita terbuai oleh hawa nafsu setan, sementara nanti ayah kita akan terhuyung-huyung dalam hisab yang telah Allah tentukan.

Kami tertawa dengan mengabaikan dunia, sementara ayah kami mungkin menangis karena Anda tidak saleh.

Ya Allah, lestarikan bimbinganmu ke dalam hatiku. Jadikan dia pelita dalam nafsu gelap Setan. Dan jadikanlah dia payung di tengah hujan fitnah dunia tercela ini.

Ayah, semoga aku bisa menjadi kondisionermu di akhirat.

Dan maaf ayah, jika Anda diselamatkan saya telah membebani perhitungan Anda di akhirat. Aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi wahai bapak, yang mampu menjadikan bapak-bapak mendapat tempat yang layak jika nanti kita berpisah dan pada akhirnya aku, bunda, dan juga bunda akan bersama kembali dalam keridhaan-Nya.

0 Komentar