Suami yang Biarkan Isterinya Tak Bertudung, Tidak Akan Dipandang Oleh Allah di Akhirat Kelak

 


Para suami memiliki tanggung jawab yang besar terhadap istri dan anak-anaknya. Karena semua yang dilakukan anak dan istrinya akan dimintai pertanggungjawaban. Misalnya, misalkan Anda baik, cantik, tetapi dia tidak ingin menutupi aurat Anda? Wah, artinya suami harus ekstra sabar dalam menasihati istrinya. Mengapa, mengapa mengganggu suaminya, jika istri tidak menutupi auratnya? Jawabannya ada dalam kata-kata-Nya:

"Katakan kepada orang-orang yang beriman," Biarkan mereka menahan pandangan mereka, dan simpan alat kelamin mereka; ini lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah paling tahu apa yang mereka lakukan. "

Katakan kepada seorang wanita yang memiliki keyakinan, “Biarkan mereka menahan pandangan mereka, dan menjaga alat kelamin mereka, dan mereka tidak boleh memperlihatkan perhiasan mereka, kecuali apa yang (biasanya) terlihat dari mereka. Dan biarlah mereka menutupi cadar di dada mereka, dan tidak memperlihatkan perhiasan itu, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah dari suami mereka, atau anak laki-laki mereka, atau anak laki-laki dari suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, atau anak laki-laki dari saudara perempuan mereka, atau perempuan Islam, atau budak yang mereka miliki, atau hamba laki-laki yang tidak memiliki keinginan (untuk perempuan) atau anak-anak. anak yang kurang paham tentang alat kelamin wanita. Dan jangan pukul kaki mereka agar diketahui permata yang mereka sembunyikan. Dan kamu bertaubat kepada Allah, hai orang yang beriman sehingga beruntung, "(QS An-Nûr [24]: 31).

Berdasarkan ayat di atas, maka tata cara menutup aurat harus diberlakukan bagi semua wanita muslimah, termasuk istri kita. Oleh karena itu, sebagai suami yang shaleh dan bijaksana, tentunya kita harus menasehati pasangan hidup kita agar tidak berdosa karena mengabaikan perintah Allah SWT di atas. Apalagi sebagai seorang suami ia memiliki tanggung jawab mendidik anak dan istrinya untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dimana semua amanah tersebut akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Selain itu, jika seorang suami mengijinkan istrinya beraurat, maka ia termasuk dalam sifat laki-laki yang tidak akan dilihat Allah SWT pada hari kiamat. Salah satunya dayuts, pria yang tidak merasa cemburu pada istrinya. Tindakan itu disebut diyatsah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ada tiga orang yang tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat: mereka yang tidak mematuhi orang tua mereka, wanita yang meniru gaya pria, dan dayut." (HR An Nasa'i dan Ahmad).

Salah satu bentuk diyatsah atau sikap laki-laki dayyuts adalah membiarkan istri tidak menutupi aurat. Ini karena menutupi aurat adalah kewajiban seorang wanita muslimah. Tidak ada seorang sarjana pun yang menolak kewajiban menutupi alat kelamin mereka. Sedangkan menurut jumhur ulama, alat kelamin perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.

Oleh karena itu, jika kita sebagai suami tidak ingin dikategorikan sebagai dayuts karakteristik laki-laki, maka mulai saat ini kita menasehati istri kita ma'ruf, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Cara mengarahkan nasehat, misalnya dengan menjelaskan perintah Allah tentang kewajiban menutup aurat bagi wanita muslimah, tentu menasihati dengan cara ma'ruf tanpa membentak atau mengomelinya.

Sedangkan nasehat tidak langsung misalnya dengan memberikan ceramah video atau buku tentang kewajiban menutupi aurat. Semoga kita para suami diberi kesabaran dan kemurahan hati untuk mendidik istri kita menjadi lebih baik lagi. Waallahu'alam.

0 Komentar